19 Klub Bulutangkis Manado Ajukan Audiensi ke Pengprov PBSI Sulut, Desak Klarifikasi Hasil Muskot

Olahraga726 Dilihat

MANADO,Narasindo.com – Polemik di tubuh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Manado terus menghangat. Setelah keluarnya serangkaian surat resmi dari Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Sulawesi Utara yang menolak mengakui hasil Musyawarah Kota (Muskot) PBSI Manado.

Kini 19 klub bulutangkis yang tergabung dalam naungan PBSI Kota Manado secara resmi mengajukan permohonan audiensi kepada Ketua Umum Pengprov PBSI Sulut, Prof. Dr. dr. Adrian Umboh, Sp.A(K).

Langkah ini tertuang dalam surat resmi bertanggal 1 November 2025, yang ditandatangani perwakilan klub atas nama Perkumpulan Bulutangkis PBSI Kota Manado.

Surat tersebut berisi permohonan jadwal pertemuan untuk mengklarifikasi hasil Muskot yang telah digelar pada 8 Oktober 2025 di Hotel Aston Manado.

Permohonan audiensi ini diajukan sebagai tindak lanjut atas tiga surat yang dikeluarkan oleh Pengprov PBSI Sulut, yakni Nomor 287 dan 288 tertanggal 8, 22, dan 29 Oktober 2025, masing-masing berisi pemberitahuan sikap, tanggapan, dan penangguhan terhadap hasil Muskot PBSI Manado.

Dalam surat tersebut, para klub menyampaikan lima pokok tujuan pertemuan, yakni:
Menjelaskan proses dan hasil pelaksanaan Muskot PBSI Kota Manado.

Menyerahkan petisi 19 klub bulutangkis yang menolak sikap Pengprov PBSI Sulut atas penolakan hasil Muskot (terlampir dalam surat).
Mendengarkan arahan dan masukan dari Pengprov PBSI Sulut.

Membangun komunikasi dan koordinasi organisasi yang sehat.
Menjaga stabilitas dan kesinambungan pembinaan prestasi bulutangkis di Kota Manado.

“Kami berharap audiensi ini menjadi ruang klarifikasi dan pembinaan bersama, bukan sekadar perdebatan administratif. Tujuannya agar kegiatan pembinaan dan kompetisi atlet di Manado tetap berjalan dengan baik,” tertulis dalam pernyataan resmi yang disampaikan para pengurus klub.

Desakan untuk Transparansi dan Dialog Terbuka
Sumber internal dari kalangan klub menyebut, langkah kolektif ini diambil karena adanya rasa kecewa terhadap sikap sepihak Pengprov PBSI Sulut yang menolak hasil Muskot tanpa memberikan ruang dialog terbuka dengan para peserta yang sah.

Klub-klub tersebut menilai, Muskot yang digelar pada 8 Oktober 2025 telah dilaksanakan sesuai prosedur dan mekanisme organisasi.

Namun keputusan Pengprov Sulut untuk tidak mengakui hasilnya dinilai menimbulkan ketidakpastian dan mengganggu proses pembinaan atlet yang tengah berlangsung, terutama menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan PON mendatang.

“Persoalan ini seharusnya diselesaikan melalui komunikasi internal organisasi. Setiap keputusan penting perlu melalui musyawarah, bukan tindakan sepihak,” ujar salah satu perwakilan Klub Badminton di Manado

Jaga Marwah Organisasi dan Semangat Pembinaan

Para klub juga menegaskan bahwa langkah yang mereka tempuh bukanlah bentuk perlawanan, melainkan upaya menjaga marwah organisasi dan keberlangsungan pembinaan atlet. Mereka berharap Pengprov PBSI Sulut dapat membuka ruang komunikasi objektif dan solutif, demi kepentingan olahraga bulutangkis di Sulawesi Utara.

“Kami sepakat menjaga sportivitas dan menghormati struktur organisasi, namun di saat yang sama kami juga berkewajiban menjaga hak dan hasil musyawarah yang sah,” lanjut pernyataan tersebut.

Selain itu, para klub mengingatkan pentingnya peran Pengprov PBSI Sulut untuk menjadi pembina dan penengah, bukan pihak yang memperuncing perbedaan. “Kami ingin duduk bersama, mendengar, dan didengar. Karena yang utama bagi kami adalah kelangsungan pembinaan prestasi bulutangkis di Kota Manado,” tulis mereka dalam surat permohonan audiensi.

Surat tersebut ditutup dengan harapan agar pertemuan dapat segera dijadwalkan sesuai waktu yang dianggap tepat oleh Ketua Umum Pengprov PBSI Sulut, dengan tujuan mengembalikan soliditas dan profesionalisme dalam tubuh organisasi bulutangkis di Sulawesi Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *