MANADO,Narasindo.com – Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 berlangsung khidmat di Lapangan Sparta Tikala Manado, Senin pagi.
Upacara ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Manado, Andrei Angouw, dengan mengusung tema nasional “Pahlawanku Teladanku: Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan.”
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kota Manado dr. Steaven Dandel, M.P.H, unsur Forkopimda, para pejabat Pemerintah Kota, serta seluruh ASN di lingkungan Pemkot Manado yang turut mengikuti jalannya upacara dengan penuh semangat.
Dalam amanatnya, Wali Kota Andrei Angouw menyerukan pentingnya meneladani nilai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah memberikan segalanya demi kemerdekaan bangsa.
“Para pahlawan bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, tetapi cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini. Mereka berjuang bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk masa depan bangsa,” ujar Andrei.
Lebih lanjut, Wali Kota menekankan bahwa semangat kepahlawanan harus tetap hidup dalam setiap gerak pembangunan di Kota Manado. Ia menegaskan bahwa di era modern seperti saat ini, perjuangan tidak lagi diwujudkan di medan perang, tetapi melalui karya nyata, integritas, dan pelayanan kepada masyarakat.
“Kemerdekaan tidak jatuh dari langit, tetapi lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan dan keikhlasan. Inilah nilai-nilai yang perlu kita jaga dan wujudkan dalam melayani masyarakat. Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun, semangatnya tetap sama, membela yang lemah, memperjuanhkan keadilan, dan memastikan tidak satu pun anak bangsa tertinggal dari arus kemajuan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyampaikan pesan dari Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, yang menegaskan pentingnya menjaga semangat juang para pahlawan agar terus menyala di dada setiap anak bangsa.
“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam, dengan bekerja, bergerak, dan berdampak,” tuturnya.
Upacara ditutup dengan hening cipta sebagai bentuk penghormatan kepada arwah para pahlawan bangsa. Di bawah langit cerah Kota Manado, suasana haru dan nasionalisme begitu terasa saat seluruh peserta berdiri tegak, meneguhkan tekad untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu demi kemajuan Indonesia.






