MANADO,SULUT,Narasindo.com – Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, menegaskan pentingnya sinergi antar daerah serta penerapan digitalisasi dalam sistem distribusi pangan untuk memperkuat ketahanan dan stabilitas harga di kawasan timur Indonesia.
Hal itu disampaikan Gubernur Yulius saat membuka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) Tahun 2025, yang digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut, Senin (26/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada Sulawesi Utara sebagai tuan rumah kegiatan strategis nasional ini.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada penyelenggara yang telah menjadikan Manado, Sulawesi Utara, sebagai tuan rumah untuk wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua dalam pelaksanaan GNPIP tahun 2025. Ini merupakan kehormatan bagi kami, mewakili semangat dari 14 provinsi di kawasan timur Indonesia yang kaya potensi dan keanekaragaman,” ujar Gubernur Yulius.
Menurutnya, Sulawesi Utara memiliki keunggulan geografis yang menjadikannya simpul penting dalam pengembangan ekonomi dan pangan di kawasan timur Indonesia.
“Provinsi ini terdiri dari 11 kabupaten dan 4 kota, dengan kekayaan sumber daya alam yang menjanjikan. Saat ini, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara terus meningkat, termasuk dari Korea Selatan yang kini memiliki penerbangan reguler ke Manado hingga akhir tahun,” tambahnya.
Gubernur menjelaskan bahwa peningkatan konektivitas dan aktivitas ekonomi turut memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Karena itu, ia menilai digitalisasi distribusi pangan menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan inflasi di era modern.
“Distribusi yang didukung digitalisasi menjadi kunci dalam memperkuat ketahanan pangan wilayah. Dengan data yang terintegrasi dan rantai pasok yang efisien, kita dapat memastikan harga tetap stabil dan pangan selalu tersedia di masyarakat,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa pengendalian inflasi pangan tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan pusat, tetapi memerlukan kerja bersama lintas daerah dengan komitmen nyata di lapangan.
“Pengendalian inflasi pangan bukan hanya menjadi tugas pemerintah pusat, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh daerah melalui sinergi dan kolaborasi konkret,” tegasnya.
Yulius juga menyoroti penerapan kerangka 4K — Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif — sebagai panduan yang dapat diadaptasi sesuai kondisi lokal di tiap provinsi.
“Langkah-langkah ini tidak hanya menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan, tetapi juga memperkuat struktur ekonomi daerah dan kemandirian pangan masyarakat,” ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh peserta GNPIP dari berbagai daerah di kawasan Sulampua untuk menjadikan forum ini sebagai sarana bertukar gagasan dan solusi nyata.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wadah berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan inflasi pangan. Kita perlu belajar dari keberhasilan maupun kendala di berbagai daerah,” katanya.
Selain menyoroti aspek ekonomi dan teknologi, Gubernur Yulius juga memperkenalkan potensi budaya dan wisata Sulawesi Utara kepada para peserta.
“Tidak lengkap rasanya datang ke Manado tanpa mencicipi tinutuan, ikan bakar rica-rica, atau tangkulang. Bagi yang suka menyelam, Bunaken adalah surga bawah laut yang wajib dikunjungi. Di sini, kami punya semboyan ‘Torang Samua Basudara’ — artinya kita semua bersaudara,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur berharap kegiatan GNPIP 2025 di Manado mampu memberikan dampak nyata terhadap upaya menjaga stabilitas ekonomi dan pangan di kawasan timur Indonesia.
“Semoga kegiatan ini memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas inflasi pangan serta mendukung ketahanan ekonomi nasional. Selamat berdiskusi, berkolaborasi, dan menikmati keindahan bumi Nyiur Melambai,” tutup Gubernur Yulius.
Kegiatan GNPIP Sulampua 2025 ini turut dihadiri oleh sejumlah kepala daerah, perwakilan instansi pusat, pelaku sektor pangan, serta unsur Forkompimda. Turut hadir pula Wali Kota Manado Andrei Angouw bersama para pejabat daerah lainnya.

 
																				 
 





