MANADO,Narasindo.com – Stok beras di gudang Perum Bulog SulutGo dilaporkan dalam kondisi sangat aman. Pemimpin Wilayah Pimwil) Bulog SulutGo, Ermin Tora, menyampaikan, cadangan beras yang tersedia saat ini mencapai 35.000 ton dan cukup hingga awal tahun depan.
“Stok beras di Bulog SulutGo saat ini sebanyak 35.000 ton, sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran hingga Februari 2026. Oleh karena itu dengan kondisi stok beras tersebut dan intervensi yang dilakukan Bulog bersama Pemda, diharapkan masyarakat bisa lebih tenang dan harga beras bisa menjadi relatif stabil atau turun,” jelas Ermin kepada awak media
Langkah konkret stabilisasi harga langsung diwujudkan lewat kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan di berbagai titik permukiman.
Salah satunya berlangsung hari ini di Gereja GMIM Imanuel Koka, Mapanget Barat, Kota Manado. Sabtu (12/7)
Sejak pagi, warga berbondong-bondong hadir dan memadati halaman gereja demi mendapatkan sembako murah.
Di lokasi, bahan pokok dijual dengan harga terjangkau. Beras SPHP kemasan 5 kg dilepas hanya Rp58 ribu. Minyak goreng 1 liter dijual Rp15 ribu, gula pasir Rp16.500/kg, rica Rp65 ribu/kg, bawang merah Rp47 ribu/kg, bawang putih Rp31 ribu/kg, serta telur ayam Rp50 ribu/kg.
Menurut Pimwil Bulog SulutGo, Ermin Tora, program ini merupakan tindak lanjut dari penugasan resmi Badan Pangan Nasional kepada Bulog untuk menjangkau langsung konsumen.
“Sesuai penugasan Badan Pangan Nasional kepada Perum Bulog, kami melaksanakan penyaluran SPHP Beras di tingkat konsumen. Untuk itu, Bulog SulutGo bersama-sama Pemda, dinas terkait, dan Satgas Pangan mulai hari Kamis 09 Juli 2025 melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) menjual beras SPHP 5 Kg dengan harga jauh di bawah harga pasar dan HET Rp12.500/kg,” ungkapnya.
Rencananya, gerakan ini akan terus diperluas dengan menggandeng pemerintah kabupaten/kota di Sulut agar titik-titik GPM semakin merata, terutama di kawasan permukiman padat.