Kemenperin Minta Apple Tingkatkan Komitmen Investasi di Indonesia

Nasional83 Dilihat

Narasindo.com,Jakarta – Investasi senilai USD 100 juta atau setara Rp1,58 triliun yang diajukan Apple untuk Indonesia dinilai belum mencerminkan aspek keadilan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa proposal investasi perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu masih memerlukan penyempurnaan agar memberikan manfaat yang lebih besar bagi perekonomian nasional.

“Berdasarkan hasil rapat pimpinan hari ini dan asesmen teknokratis, kami melihat ada empat aspek berkeadilan yang belum terpenuhi dalam proposal tersebut,” ujar Agus dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Agus memaparkan empat poin utama yang menjadi perhatian pemerintah. Pertama, ia menyoroti kesenjangan nilai investasi Apple di Indonesia dibandingkan negara lain seperti Vietnam dan India, di mana Apple telah membangun fasilitas produksi.

“Hingga kini, belum ada komitmen Apple untuk mendirikan pabrik di Indonesia seperti yang mereka lakukan di negara lain,” tegasnya.

Kedua, ia membandingkan nilai investasi Apple dengan merek-merek lain yang lebih dulu berinvestasi di sektor handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) di Indonesia. Ketiga, Agus menilai rencana investasi ini kurang menciptakan nilai tambah bagi penerimaan negara.

Terakhir, aspek penciptaan lapangan kerja juga menjadi sorotan. Menurut Agus, investasi Apple masih minim dalam membuka peluang kerja baru untuk masyarakat Indonesia.

“Kami berharap Apple dapat meningkatkan komitmennya untuk memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap ekonomi dan tenaga kerja lokal,” ujarnya.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, turut menegaskan pentingnya evaluasi nilai kewajaran investasi tersebut.

Febri menjelaskan bahwa pemerintah menyoroti perbedaan signifikan antara investasi Apple di Indonesia dengan di Vietnam dan India, yang telah menerima alokasi modal jauh lebih besar.

“Jika dibandingkan dengan merek lain yang telah berinvestasi di sektor HKT di Indonesia, proposal Apple terlihat kurang maksimal dalam memanfaatkan potensi pasar domestik dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ungkap Febri.

Pemerintah memandang rencana investasi Apple sebagai langkah strategis yang dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7-8 persen sesuai visi Presiden Prabowo Subianto. Namun, agar tujuan tersebut tercapai, Apple diharapkan mengajukan proposal yang lebih berorientasi pada dampak ekonomi jangka panjang.

“Kami ingin Apple tidak hanya melihat Indonesia sebagai pasar, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan sektor teknologi,” tambah Febri.

Pemerintah kini menunggu tanggapan resmi dari pihak Apple atas masukan tersebut, sembari berharap nilai investasi akan ditingkatkan sehingga mampu memberikan manfaat lebih besar bagi Indonesia. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *